Jogja selain terkenal dengan kota pelajar, ternyata disana terdapat cincin kawin jogja yang tak kalah menarik dengan yang lainnya. Jogja adalah salah satu kota besar yang ada di Indonesia ini.
Kepopuleran jogja sebagai kota pelajar, kota budaya, kota yang tenang sudah dikenal dimana-mana. Hal itu membuat banyak orang betah dan merasa nyaman untuk tinggal di kota yang satu ini. itulah sebabnya setiap tahunnya banyak orang yang menentap di kota ini karena selain nyaman, jogja juga kaya dengan budaya. Ada banyak hal yang menarik dan bisa kita nikmati dari kota yang satu ini, mulai dari tempat-tempat wisata, kuliner, dan aneka tradisi lainnya. Semuanya membuat jogja memiliki sesuatu tersendiri yang menarik dan menyenangnkan.
Dari banyaknya kebudayaan yang ada di jogja, salah satunya adalah tentang budaya perkawinan yang ada di jogja. Upacara perkawinan yang berlangsung di jogja tidak seperti upacara yang berlangsung di daerah lain. Upacara perkawinan di jogja ini memiliki banyak sekali rangkaian acaranya sehingga menarik untuk disaksikan. Ada banyak hal yang menarik untuk disaksikan dalam upacara perkawinan khas jogja, salah satunya adalah tentang pakaian atau busana yang dikenakan oleh pengantin. Jika kita melihat sebuah upacara perkawinan yang ada di jogja maka kita akan tahu betapa banyaknya busana yang harus dikenakan oleh pengantin. Setiap prosesi dalam upacara perkawinan jogja akan memiliki satu jenis busana sendiri. Jadi jika pengantin itu melangsungkan 5 macam rangkaian acara maka kurang lebih ada 5 jenis tata rias juga yang dipakai oleh si pengantin. Banyak sekali bukan?
Untuk lebih jelasnya, inilah macam-macam tata rias perkawinan khas jogja dan penggunaannya:
1. Paes ageng
Ini adalah busana utama dalam prosesi perkawinan yang ada di jogja. Ini merupakan tata rias yang sering dipakai saat resepsi perkawinan itu berlangsung. Pengantin putri atau wanita memakai kampuh atau dodot. Hiasan untuk pengantin wanita dibuat dengan paes hitam, rambut sanggul bokor dengan gajah ngolig. Sementara pada pria memakai kuluk, rambut dibuat menjuntai yang dilengkapi dengan sisir dan juga cundhuk mentul kecil. Disamping itu, disematkan juga cincin pada jari mereka. Cincin ini akan menambah keindahan dan kemewahan dari upacara perkawinan yangsedang berlangsung.
2. Yogya putri
Yogya putri adalah salah satu jenis tata rias pengantin adat yang dipakai saat melangsungkan upacara perkawinan. Biasanya jenis tata rias ini digunakan saat upacara ngunduh mantu. Apa itu? Ngunduh mantu adalah berkunjungnya pengantin kepada keluarga si laki-laki atau suami. Setelah melangsungkan prosesi perkawinan di rumah orang tua istri atau wanita, maka selang beberapa hari kemudian pihak orang tua suami atau laki-laki pun akan menyelenggarakan resepsi atau acara. Pada saat itu pengantin dan keluarganya diundang untuk menghadirinya. Inillah yang disebut dengan ngunduh mantu. Si pengantin wanita memakai baju kebaya beludru panjang yang memiliki bordir keemasan, sanggul tekuk yang dilengkapi dengan mentul besar, dan juga kain batik prada. Berbeda dengan pakaian yang digunakan oleh si pria. Jika pengantin wanita memakai kain kebaya maka pengantin pria memakai kain sikepan. Kain ini dihiasi oleh kuluk kanigara yang menambah khas Jogjanya. Saat mereka datang dalam upacara ngunduh mantu ini, tak lupa mereka juga memakai cincin kawin yang sudah disematkan dalam prosesi sebelumnya. Paduan antara cincin kawin jogja dan pakaian adat jogja ini sangat menarik dan indah untuk disaksikan.
3. Paes ageng jangan menir
Jenis tata rias pengantin adat lainnya yang ada di jogja ini adalah yang dinamakan paes ageng jangan menir. Tata rias ini digunakan saat boyongan pengantin putri. Setelah melangsungkan resepsi perkawinan maka untuk beberapa saat pasangan tersebut akan menetap di rumah orang tua dari pengantin putri atau orang tua istri. Kemudian dalam jangka waktu tertentu ada upacara suami yang membawa istrinya pergi dari rumah dan menetap di tempat lain. Inilah yang dinamakan dengan upacara boyongan pengantin putri. Saat itu pengantin putri memakai busana blenggen yang terbuat dari bahan bludru. Kemudian untuk menambah keindahannya, maka dililitkanlah selendang yang dihiasi dengan pendhing dan juga kuluk kanigara. Pemakaian busana ini tidak menyertakan kain kampuh atau dodot. Hal itu untuk membedakan antara paes ageng jangan menir dengan paes ageng jangan kanigaran. Tapi hal yang tetap dipakai dan selalu sama adalah cincin kawin jogja. Baik pengantin memakai busana paes ageng jangan menir maupun paes ageng jangan kanigaran tapi cincin itu akan tetap disematkan pada pengantin.
4. Kesatrian
Ada jenis tata rias pengantin lainnya yang ada di jogja ini, yaitu busana kesatrian. Tata rias kesatrian adalah yang dibuat dengan corak perpaduan antara budaya jogja dengan budaya modern saat ini. Pada pengantin putri memakai kebaya berukuran panjang. Kebaya tersebut dibuat dari bahan lace dan dihiasi dengan kain batik dan kain prada. Sedangkan untuk rambutnya dibuat gelung tekuk sebagai khas dari orang jawa. Sementara untuk pengantin pria memakai beskap putri yang dibuat dari kain prada dan juga blangkon. Paduan pakaian ini akan sangat indah karena perpaduan antara nuansa jawa dan juga pakaian nuansa modern. Apa lagi ditambah dengan cincin kawin jogja di jari mereka akan semakin menambah keindahannya.
5. Paes ageng jangan kanigaran
Model tata rias yang satu ini cukup populer di kalangan masyarakat jogja. Paes agen kanigaran sebenarnya masih mirip dengan paes ageng menir tapi yang membedakannya adalah pada paes ageng kanigran ini dipakai dodot kampuh untuk melapisi kain cinde warna merah keemasan. Sedangkan penggunaan kebaya beludru dengan hiasan benang keemasan pun masih ada dan tetap digunakan dalam model paes atau dandanan model ini.
6. Tata rias modern
Ini adalah model tata rias yang memadukan antara tata rias tradisional dengan tata rias modern. Untuk pengantin wanita memakai busana kebaya panjang dengan model kerah Victorian dan kain prada. Atau model lainnya adalah kebaya panjang lace. Kemudian untuk menambah nuansa modernnya, ditambahkan juga hiasan-hiasan seperti bunga, konde, dan yang tidak lupa adalah cincin kawin jogja. Keberadaan cincin ini akan berpengaruh pada penampilan dari si pengantin sehingga mereka akan tetap terlihat menarik dan cantik. Pakaian tersebut menggambarkan antara tata rias tradisional dengan tata rias modern.
Berbagai jenis tata rias di atas merupakan model-model tata rias pengantin yang ada di jogja. Meskipun saat ini sudah banyak sekali jenis tata rias yang ada di sekitar kita tapi sebagian masyarakat jogja masih memakai beberapa jenis tata rias di atas saat mereka menyelenggarakan pernikahan. Dan hal yang tidak lupa adalah penggunaan cincin kawin jogja dalam setiap model riasan. Cincin sepertinya menjadi hal yang harus ada dalam setiap model riasan karena cincin ini dapat menambah keindahan dari setiap tata rias yang dipakai dalam upacara perkawinan.
Demikian tadi pembahasan tentang cincin kawin jogja dan aneka tata rias. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar